JSN NEWS

Jaringan Suara Nusantara

Wayang Orang Panorama: Harmoni Tradisi dan Inovasi di Sangatta

Wayang Orang Panorama, sebuah paguyuban seni berbasis di kawasan perumahan Panorama Swarga Bara, Sangatta,

KUTIM – Wayang Orang Panorama, sebuah paguyuban seni berbasis di kawasan perumahan Panorama Swarga Bara, Sangatta, menjadi teladan pelestarian budaya yang inklusif dan kreatif.

Didirikan tiga tahun lalu oleh Iqbal Muzamil, paguyuban ini kini memiliki sekitar 50 anggota yang terdiri dari pensiunan dan karyawan aktif PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Keunikan Wayang Orang Panorama terletak pada konsep “wayang milenial” yang mereka usung.

Selain tetap berpegang pada pakem tradisional, cerita-cerita yang mereka bawakan diadaptasi secara kreatif agar relevan dengan generasi masa kini.

Hingga kini, sudah enam judul cerita berhasil mereka pentaskan, termasuk kisah legendaris Putri Junjung Buih dari Kalimantan Selatan, yang memukau penonton pada acara End Year Party Yayasan Swarga Bara (YSB).

Paguyuban ini menjadi bukti bahwa seni budaya mampu merangkul berbagai kalangan dan lintas

Para anggotanya, termasuk pensiunan, tetap aktif berkarya melalui seni, menunjukkan bahwa kreativitas tidak mengenal batas usia.

“Kami ingin seni tradisional seperti wayang tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga relevan di era modern. Konsep ‘wayang milenial’ kami harap bisa menarik minat generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya lokal,” ujar Iqbal Muzamil, pendiri Wayang Orang Panorama.

Wayang Orang Panorama aktif berpartisipasi dalam berbagai acara seni dan budaya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.

Komitmen mereka untuk melestarikan seni tradisional menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjaga dan menghargai warisan budaya bangsa.

Dengan menghadirkan harmoni antara tradisi dan inovasi, Wayang Orang Panorama membuktikan bahwa seni budaya dapat terus hidup dan berkembang.

Paguyuban ini juga menjadi ruang inklusif bagi siapa saja untuk berekspresi, berkarya, dan berkontribusi, memastikan seni tradisional tetap relevan di tengah modernisasi.

Keberadaan Wayang Orang Panorama tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuka jalan bagi regenerasi seni budaya Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini