Warga Kutim Diserang Penyakit Pasca Banjir, DPRD Minta Pemerintah Bertindak Cepat
Kutai Timur – Pasca banjir yang melanda Kabupaten Kutai Timur (Kutim), banyak warga, terutama anak-anak dan lansia, mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Penyakit yang paling banyak diderita warga adalah diare dan infeksi kulit, yang disebabkan oleh buruknya sanitasi dan kebersihan lingkungan pasca bencana.
Menanggapi kondisi ini, Anggota DPRD Kutim, dr. Novel Tyty Paembonan, menyatakan bahwa penyakit pasca banjir umumnya berkaitan dengan saluran pencernaan, seperti diare, mual, dan muntah.
“Itu karena sanitasi yang buruk dan terkait dengan kebersihan makanan serta minuman yang dikonsumsi masyarakat,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Selain penyakit pencernaan, ia juga menyoroti penyakit kulit yang kerap muncul setelah banjir, seperti infeksi bakteri dan jamur.
Menurutnya, masyarakat dapat melakukan pengobatan mandiri, seperti menggunakan antiseptik, mengompres dengan air dingin, serta mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter.
“Jika mengalami gejala sakit, segera periksakan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat dan segera berobat,” imbaunya.
Selain masalah kesehatan fisik, dr. Novel juga menyoroti dampak psikologis yang dialami warga akibat banjir.
Dia mengatakan jika banyak dari mereka mengalami kecemasan dan stres, yang dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia.
Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah segera bertindak cepat dan berkolaborasi dalam menangani permasalahan kesehatan pasca banjir.
“Kami berharap pemerintah bersinergi untuk menangani masalah kesehatan masyarakat. Semoga tidak ada lagi banjir besar yang membuat warga cemas. Pemerintah juga harus cepat tanggap agar dampaknya tidak semakin meluas,” tegasnya. (**)
Tinggalkan Balasan