Kutai Timur – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membawa berkah bagi petani nanas di Desa Himba Lestari, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur.
Permintaan nanas mengalami lonjakan signifikan, dengan pembeli tidak hanya berasal dari Kutai Timur, tetapi juga dari Berau, Bontang, hingga Samarinda.
“Momentum akhir tahun seperti ini membawa peningkatan omset tiga hingga empat kali lipat. Banyak pembeli dari luar daerah, bahkan ada yang rela datang langsung dari Berau untuk membeli nanas,” ungkap Syukri, salah satu petani nanas di Himba Lestari.
Syukri menjelaskan, pembelian nanas dalam jumlah besar sering kali menggunakan kendaraan roda empat jenis Grand Max, dengan kapasitas muatan hingga 1.500 buah nanas.
“Biasanya, kami hanya menghitung 1.200–1.300 buah untuk pembayaran, sementara sisanya diberikan sebagai bonus,” ujarnya.
Harga jual nanas bervariasi, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per buah, tergantung ukuran.
Harga tersebut sudah mencakup layanan pengangkutan hingga kendaraan pembeli, sehingga memberikan kemudahan bagi konsumen.
Untuk menjaga pasokan, petani di Desa Himba Lestari menerapkan metode penanaman bertahap, yang memungkinkan panen dua kali setahun.
“Kami sudah mengatur jadwal tanam agar nanas dapat dipanen tepat waktu, terutama saat momen Tahun Baru dan Idulfitri,” tambah Syukri.
Ke depan, Desa Himba Lestari berencana untuk mengembangkan industri nanas lebih lanjut dengan membangun pabrik pengolahan nanas pada 2025.
ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Dengan momentum Nataru dan langkah pengembangan yang direncanakan, Nanas Himba Lestari semakin mantap menjadi salah satu komoditas unggulan Kutai Timur, yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. (**)