Ali Fakod, Musisi Muda Kutai Kartanegara, Memukau di End Year Party Swargabara
KUTIM – Ali Fakod, musisi muda berbakat asal Kabupaten Kutai Kartanegara, berhasil memukau penonton dalam acara End Year Party Townhall Swargabara.
Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Swarga Bara (YSB) dengan dukungan dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan sejumlah sponsor lainnya di wilayah Sangatta, Kutai Timur.
Ali Fakod menghadirkan keindahan musik tradisional Dayak dengan memainkan alat musik sape.
Tampil mengenakan hiasan kepala khas bulu burung suku Dayak, Ali tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan pelestarian budaya.
“Kesenian tradisional yang ada pada diri kita sebenarnya adalah kekayaan yang harus kita rawat dan banggakan,” ujar Ali Fakod.
Ali memadukan elemen tradisional dengan konsep modern untuk menarik perhatian generasi muda terhadap musik sape.
Sebagai dosen di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur yang berlokasi di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Ali aktif mempromosikan alat musik sape melalui berbagai pertunjukan seni di tingkat lokal dan nasional.
“Saya ingin generasi muda melihat bahwa musik tradisional seperti sape tidak hanya indah tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Jika kita melestarikannya, kita sebenarnya menjaga identitas kita sebagai bangsa,” tambahnya.
Sape, alat musik tradisional suku Dayak yang terbuat dari kayu ulin dengan ukiran khas, menghasilkan suara lembut dengan nada pentatonik.
Alat musik ini yang dulunya digunakan dalam ritual adat, kini telah diadaptasi menjadi instrumen modern yang diminati di dunia seni musik internasional.
Acara End Year Party Townhall Swargabara berlangsung meriah, menjadi ajang perayaan akhir tahun yang penuh sukacita bagi masyarakat Kutai Timur.
Penampilan Ali Fakod menjadi salah satu sorotan utama, menghadirkan hiburan yang menginspirasi sekaligus membangkitkan kecintaan terhadap seni budaya lokal. (*)
Tinggalkan Balasan